Kita

 Hari ini rasanya ingin menumpahkan segala sesuatu nya di barisan alfabet ini. Aku lelah menahan apa yang tak bisa di ungkapkan melalui mulutku ini.

Semua rasa kecewa, sedih, senang, berbunga dan melayang pernah aku rasakan bersama mu, apa yang kita lewatkan selama satu taun ini? Tempat mana yang terlewat dari penjelajahan kita selama ini? Hampir semua tempat sudah kita jamah, kita tinggalkan jejak kaki dan ribuan kenangan di berbagai tempat. Namun sekarang semua benar benar menjadi sebuah kenangan. Kau memintaku untuk melepaskan dengan berbagai alasan. Rasa cemburu yang terlampau besar tak akan membuat sebuah hubungan menjadi lebih baik. Rasa kecewa atas pasangannya pun tak akan membuat semua menjadi sama. Kelakuanku yang tak senada dengan apa yang kau ingin membuat semua kondisi serba salah. Mau menyalahkan siapa lagi? Aku? Kamu? Kondisi? Serasa semua tak akan pernah jadi benar saat emosi, kecewa, luka, air mata menjadi satu. Semua perih, semua teriris, kita terluka.


Aku tak bisa terus memaksamu untuk disini, menahan perihnya luka yang kita derita bersama, kau butuh udara segar, kau butuh seseorang yang bisa membuatmu lebih tersenyum dan menikmati indahnya dunia.
Kau tau bagaimana rasanya itu? Ya, seluruh sekat di hatiku rasanya putus, sakit, aku tak bisa melepaskanmu, aku tak bisa melihatmu dengan orang lain, aku tak bisa melihat orang lain membuatmu lebih bahagia daripada aku. Egois?  Ya. Seegois itu perasaanku untuk orang yang aku sangat sayangi selama ini, yang mengubah hidupku, yang berperan serta atas semua ini.

Tapi rasaku sia-sia, aku tak berhak lagi melarangmu, aku tak berhak lagi untuk memintamu tetap disini bersamaku. Ya kau benar, cinta tak akan bisa untuk kita paksa kehadirannya. Semua berjalan begitu murni dan suci. Layaknya dulu cinta kita yang pernah tumbuh dan bersemi di hati kita masing masing.

Kau tau betapa aku merindukanmu? Kau tau aku tersiksa untuk menahan semua rasa ini? Aku mencoba bertahan dengan sekuat tenagaku. Aku tak ingin kau semakin terluka. Aku senang bertemu denganmu semalam, kau bercerita dengan siapa kau dekat sekarang, kau menanyakan diriku semalam. Aku senang bisa bertemu dan melihat senyummu disana. Aku senang..

Aku turut bahagia atas segala yang kau dapat setelah melepaskan aku, kau mendapatkan seseorang yang baru yang bisa membahagiakanmu. Bersenang-senanglah, berbahagialah, aku disini mencoba bahagia seperti dirimu yang selalu bahagia. Semoga kelak kau akan sadar, semoga kelak kita bisa tersenyum bersama kembali, di dunia nyata, bukan hanya di mimpi. Dalam status apapun itu.

Terimakasih kenangan
Terimakasih cinta
Terimakasih kita
Terimakasih kamu
Doaku bersama kebahagiaanmu.

Komentar

Postingan Populer