130

Jadi, ceritanya kali ini uyun mau share 4 bulan terakhir yang udah tak lewatin, udah lama gak posting cerita juga kan ya, hehe. Siap? Oke :D

4 bulan lebih dikit, emm lebih tepatnya 130 hari yang lalu Uyun udah taken gegara cowok yang sebenernya udah kenal sejak kelas 1 SMA, tapi baru deket gara-gara Uyun sepedaan dan Bella minta minum sama ni orang, ya sudah deh kita semakin dekat saja. Gak butuh waktu lama buat PDKT sama anak ini, rasanya ngobrol udah nyambung aja, topik apa pun bisa jadi panjang kalo ngobrol sama ni bocah, emang dasarnya kami berdua suka cerita dan ngobrol-ngobrol gitu.

13 Desember itu, jam 9 malem, abis nonton film, hahaha. Lucu aja sih kalo di inget-inget kejadian itu, yang awalnya kita gak berencana buat PDKT tapi akhirnya tetep aja saling mbribik karena sama sama nyaman buat cerita ngalor ngidul. Kamu tau, rasanya kayak orang lagi di tengah gurun yang kehausan terus ada oase yang keliatan nyata dan airnya itu bener-bener seger buat di minum, apa lagi buat orang kehausan. Namanya juga jomblo suwung yang kebanyakan luput, ya beginilah Uyun yang terus bisa dapet si doi yang bikin nyaman. Bukan hal gampang untuk menjatuhkan hati sama orang baru yang tiba-tiba masuk di hidupmu, tapi rasanya kami sama-sama tidak saling mencari, kami merasa bahwa kami di pertemukan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Kami lama kenal, ya sekedar hanya kenal tanpa saling sapa, kelas satu pun gak pernah yang namanya bicara sama ini bocah. Liat bocahnya aja takut, gak tau, keliatan sangar aja sih, haha.

130 hari ini rasanya manis, asem, kecut, sampe pait juga pernah kerasa lah, namanya juga mengikat hubungan, gak bisa selalu manis atau selalu buruk, hubungan itu tetap hidup hingga merasakan rasa yang berbeda-beda. Berdegup, hingga saat ini aku masih bisa ngrasain gimana rasanya deg-degan sama orang yang aku sayang, rasanya ketawa bahagia atau menangis tak ingin kehilangan. Dia terlampau berharga walau banyak perbedaan yang kami lampaui, banyak masalah yang kami hadapi, perbedaan pendapat yang terkadang membuat semua runyam atau malah membuat kami lebih mengerti satu sama lainnya. Aku menemukan sesuatu yang baru di dirinya. Berbeda. Penuh misteri. Tak bisa di tebak.

Bukan hal yang mudah untuk membiasakan diri dengan orang yang modelnya kayak gini, tapi ntah kenapa ya baru dia yang bisa bener-bener menekan egoku. Terus berusaha untuk sama sama saling mengerti walau mungkin masih teori, ntah lah, aku mencoba dan terus mencoba. Hidup ini  layaknya bola berputar bukan? Kadang di atas dan kadang di bawah, kadang bahagia dan kadang terluka. Biarkan selalu naik dan turun layaknya detak jantung yang terlihat pada mesin pengamat jantung, detaknya selalu naik turun yang menandakan dia masih hidup, masih punya harapan kedepan, tidak hanya garis lurus yang akhirnya membuat dia melepaskan segala cita dan cinta nya di dunia ini untuk memasuki alam yang abadi disana. Biarkan hubungan ini hidup hingga akhirnya detak jantung kami yang berhenti untuk memisahkan, tapi tidak dengan degupan perasaan yang ada di hati.

Dia manusia yang keras dan penuh ego, tapi aku juga masih berharap untuk terus sama dia hingga kelak Tuhan yang benar-benar memisahkan kami. Terlalu jauh? Ya memang. Aku berharap jauh dengannya, jauh hingga kami mempunyai banyak cita-cita yang ingin di penuhi bersama.

Pahitnya rasa kecewa, sabarnya penekanan ego, mengalah untuk meredam amarah, semua di lakukan untuk hal yang terbaik, untuk menjaga hubungan tetap berjalan indah dan stabil. Rasa cemburu yang menggebu tak bisa lepas karena terlalu takut untuk kehilangan manusia langka ini yang sudah buat hati terpaku hanya padamu.

hingga akhirnya angin menjawab
mendatangkan kau pada diriku
tanpa aku tau keberadaanmu yang terlampau tabu
kau bukan yang pertama
tapi kau bagaikan fatamorgana
ku jatuhkan hati padamu
berharap kau selalu bersamaku
hingga batas waktu kita
yang tak pernah tau kapan terpisah

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer