hanya cerita

Tak trasa waktu terus berjalan, tak kusangka aku menginjakkan di skolah baruku ini, mungkin SMP yang belum begitu terkenal di kalangan masyarakat Solo ini. Bukan murni 100% aku mau masuk ke sekolah yang aku rasa terlalu banyak praturan yang tidak bermutu di sini, dari kelas yang di pisah antara laki-laki dan perempuan, tidak boleh berkomunikasi antara laki-laki dan perempuan, hingga pelajaran agama yang begitu banyaknya. Tidak terbesit keinginanku sedikitpun untuk masuk sekolah ini, tapi orang tua ku membuatku harus masuk kesini, terutama ibuku.
Hari pertama aku masuk di sekolah ini, huhh … sekolah apa ini? Yang aku temui hanya grombolan-grombolan anak perempuan yang sudah sangat akrab (sepertinya), dan beberapa anak yang hanya berdiri termenung menunggu acara MASTA (Masa Ta’aruf) ini di mulai. Ya mereka seperti aku, tidak mengenal lingkungan yang ada di sekitar mereka. Tapi setidaknya aku mempunyai dua teman yang sudah ku kenal sebelum aku masuk ke sekolah ini. Oke, balik lagi ke aku, setelah aku melihat-lihat keadaan di sekitar halaman depan, aku memutuskan untuk langsung registrasi saja. Tak lama setelah aku registrasi acarapun dimulai. Tak seperti yang ku fikirkan, acaranya berlalu amat sangat membosankan dan amat lama. Masuklah di mana murid-murid harus di pecah beberapa kelompok, dan sialnya diriku ini, aku harus berpisah dengan Amel dan Jihan, temanku sejak SD dulu. Mereka satu kelompok di kelompok biru, dan aku di kelompok pink. Hanya terdiam dan melamun saja yang kukerjakan, karna aku belum kenal dengan anak-anak yang ada di kelompokku itu.

Ntah apa yang panitia MASTA itu pikirkan, kita diharuskan menginap di sekolah ini selama semalam. Kayak pesantren kilat aja. Rasa malas dan bosan sungguh menghampiri diriku ini. Kediamanku bukan karna ku menikmatinya, tapi karna tak ada teman untuk mengobrol walau hanya sekedar menanyakan nama. Kelompok pink, yang aku ingat hanya beberapa anak yang ada di sana, seperti Nita yang menanyakan namaku saat ada tugas untuk menghafal nama anggota kelompoknya sendiri. Selain Nita aku juga ingat ada Anggita, Amalia. Yaaa .. mungkin itu saja yang mengajakku berbicara saat acara itu. Di luar acara kelompok, aku bergabung dengan Jihan dan Amel yang beruntungnya mereka satu kelompok, hal yang menyebalkan. Hiks hiks .. siang berganti malam, penuh dengan acara-acara yang menurutku gak bermutu (namanya juga anak kecil) sangat membosankan tanpa ada teman bicara.Ini yang ku tunggu-tunggu, TIDURRR ! akhirnya tidur juga setelah semua acara yang melelahkan. Dan sialnya aku yang belum punya teman di reguku, aku gak dapet tikar untuk alas tidurku. Kasiannya diriku yang tidur langsung di lantai yang dingin dan berbantal sragam pramuka yang masih di bungkus plastik.

Pagi hari telah datang menjemputku, di awali dengan jadwal sholat tahajud, sholat subuh, membaca al-ma’tsurat, dan ada materi pagi. Penuh dengan acara ya di sini, menyebalkan sekali. Setelah materi pagi selesai, kami di beri waktu untuk mandi. Karna rumahku yang dekat,aku memutuskan untuk pulang dan mandi di rumah. Namun tak seenak yang kalian bayangkan, aku harus berjalan untuk menuju ke rumah. Lumayan jauh juga kalau di tempuh dengan jalan kaki, tapi ya anggap saja jalan pagi, olahraga gitu. Aku tak pulang sendiri, aku bersama Jihan dan Amel karna mereka tak mau mengantri lama di sekolahan. Sesampainya di rumah, kami langsung bergegas mandi, karna waktu yang di berikan tidak lama, lebih cepat lebih baiklah. Setelah semuanya rapi, kami langsung berangkat ke sekolahan itu, untung ada orangtuaku, setidaknya kami tidak berjalan jauh lagi. Dan sampailah kami di sekolah itu, tidak ada 5 menit kalau memakai kendaraan. Ternyata, anak-anak yang mandi di sekolahan masih banyak yang antri, oh my God, untungnya aku, Jihan, dan Amel mandi di rumahku. Tiba-tiba ada anak yang bilang “lhohh kok gak ngajak aku to? Disini lama banget, ah kamu tu han!” kami tersentak heran, rasanya sebal, tapi ingin ketawa hahaha. Yang punya rumah siapa, yang di marahin siapa, kita aja juga gak deket sama itu anak yang marah-marah. Dan aku dikasih tau Jihan kalau nama anak itu rohmah, anehnya itu anak.

Setelah semua murid mandi dan rapi, kamin semua langsung menjalankan masa-masa MASTA atau sama saja dengan MOS. Tidak ada waktu untuk bersantai, semua penuh dengan acara. Dari acara pramuka, minta tanda tangan kakak kelas, atau perkenalan dengan guru-guru yang mengajar di sekoloah ini. Semua terasa datar. Nothing special in my new school.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer